Kota Luwuk

DSC00326Kota luwuk yang berjarak hampir 610 km dari Palu.Luwuk adalah sebuah kota dan sekaligus ibu kota dari kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Luwuk dapat dicapai dengan perjalanan melalui darat, laut, dan Udara. Perjalanan darat melalui jalur dari palu ke Poso, Ampana, Bunta, pagimana, dan Luwuk. melalui jalur udara dapat dicapai melalui kota Makasar dan Menado, jarak bandara ke pusat kota hanya 3 km.

1DSC00785

loewoek (46)

Kota ini dikenal juga dengan nama KOTA BER-AIR (BERSIH, AMAN, INDAH, DAN RAPIH, merupakan Kota terbesar di wilayah Timur sulawesi

Kota Luwuk berbatasan dengan Selat Peling disebelah selatan dan dengan kecamatan Luwuk Timur di sebelah timur, kecamatan Kintom di sebelah barat dan di sebelah utara kecamatan Pagimana

Kota luwuk merupakan kota yang relatif Aman karna ketika sulawesi tengah diguncang kerusuhan yang bermotifkan SARA di Poso dan berbagai macam peledakan Bom dan penembakan di palu dan poso, tidak membuat kota Luwuk dan sekitarnya terdengar menjadi tempat yang tidak aman.

Dilihat dari aspek etnisitas, kota Luwuk ini merupakan potret kota yang multi etnis. Dimana dikota ini berdiam empat suku bangsa yang Dominan antara lain : Saluan, Gorontalo, Muna-Buton (Sultra), dan Tionghoa. Suku bangsa lainya adalah Banggai, mori, Minahasa, Bugis, Jawa, Bali, Balantak, taa, taliabo, kaili, toraja, dan suku-suku di indonesia lainnya yang berdatangan dan menetap di luwuk
Saat ini, kota Luwuk terbagi atas 4 kecamatan yaitu
•    Nambo,
•    Luwuk Selatan,
•    Luwuk,
•    Luwuk Utara.

Asal Usul Nama dan Sejarah Kota LuwukLoewoek doeloe

Secara Etimologi Luwuk berasal dari bahasa Saluan “Luwok” yang berarti Teluk. Sebelum dinamai kota Luwuk merupakan tempat perkampungan masyarakat saluan di Soho dan Dongkalan (sekarang kelurahan Luwuk). Pada Tahun 1943 Raja Banggai terakhir Syukuran Aminudin Amir memindahkan ibukota kerajaan Banggai di Luwuk yang sebelumnya di kota Banggai atas perintah pemerintahan Jepang. Dan pada tanggal 04 juli 1952 Kota Luwuk ditetapkan sebagai ibukota kabupaten Banggai berdasarkan UU RI. Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Kabupaten Dati II di Sulawesi.

Iklim
Iklim Kota Luwuk dan sekitarnya hanya dipengaruhi oleh dua musim secara tetap. Yakni, musim penghujan dan musim panas (kemarau). Bulan Juni sampai September arus angin bertiup dari Australia dan tidak banyak mengandung uap air, sehingga mengakibatkan musim kemarau. Sebaliknya pada bulan Desember sampai Maret arus angin yang banyak mengandung uap air berhembus dari Asia dan Samudera Pasifik sehingga terjadi musim hujan. Keadaan seperti ini itu berganti setiap setengah tahun sekali melewati masa peralihan pada bulan April – Mei dan Oktober – Nopember.
Sebagai ibukota dari Kabupaten Banggai Kota Luwuk yang dipimpin oleh Bupati Banggai Herwin Yatim dan Wakil Bupati Mustar Labolo

Suku Bangsa
Terdapat banyak suku yang mendiami kota ini. Diantaranya adalah Saluan (merupakan penduduk asli kota luwuk), Banggai, Balantak,Taa (merupakan penduduk asli Banggai), Tionghoa, Gorontalo, Bugis (yang pada mulanya datang untuk berdagang hingga akhirnya menetap), Bali, Jawa (biasanya Transmigrasi di kecamatan Toili yang berpindah ke Kota Luwuk), Mori, taliabo (biasanya karena melanjutkan pendidikan di bangku Kuliah dan menjual hasil perkebunanya hingga akhirnya menetap di kota luwuk) dan suku-suku lainya yang merantau di kota ini
Selain saluan Banggai memiliki 3 suku asli yang biasa disebut Babasal. Singkatan dari Banggai Balantak Saluan. Ketiga suku tersebut merupakan bekas dari kerajaan Banggai yang sampai sekarang masih terjaga adat istiadatnya

Bahasa
Bahasa digunakan sebagai bahasa sehari-hari di Luwuk dan wilayah sekitarnya disebut Bahasa Luwuk, kata-kata Bahasa Luwuk tidak beda jauh dengan kata-kata bahasa Indonesia, perbedaanya dengan bahasa indonesia hanya dengan logat yang khas dan Beberapa kata dalam dialek Luwuk berasal dari Bahasa Melayu Menado dan bahasa Saluan

Ekonomi
Kabupaten Banggai merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alam terutama minyak bumi dan gas alam (migas), Nikel. sehingga perekonomian Kota Luwuk masih didominasi oleh sektor pertambangan. Dengan mulai beroperasinya tambang LNG Donggi-Senoro di kecamatan Batui, lalulintas orang dan barang yang melalui Luwuk akan semakin tinggi, karena di daerah tersebut pelabuhan laut dan udara yang memadai saat ini hanya ada di Luwuk. Indikator potensi perkembangan kota ini juga terlihat dari banyaknya Bank yang beroperasi seperti Mandiri, BNI, BRI, Danamon, Panin, Mega, BTPN dan Syariah Mandiri

Transportasi Darat
Terdapat 2 terminal di kota Luwuk terminal boyou dan terminal Luwuk selatan.Terminal Boyou yang melayani bis antar kota di sulawesi dan antar kecamatan ke jurusan Balantak, Bualemo, Pagimana, dan Bunta sedangkan Terminal luwuk selatan terminal yang melayani angkutan umum ke Kintom, Batui, Toili, dan Baturube (Morowali Utara).

Transportasi Laut
Pelabuhan atau Dermaga Teluk Lalong terdapat 3 pelabuhan. Pelabuhan Tilong difungsikan sebagai Pelabuhan utama untuk kegiatan ekspor dan Impor serta penumpang, sedangkan untuk mendukung kegiatan pelayaran antar pulau-pulau di Banggai Kepulauan, Banggai Laut, dan Taliabo tersedia Pelabuhan Rakyat dan Pelabuhan Ferri yang berfungsi sebagai pelabuhan lokal antar Luwuk-Banggai yang dikelola oleh PT. PELNI.

Transportasi Udara
Bandara Udara di Kota Luwuk yaitu Bandara Udara SYUKURAN AMINUDIN AMIR dengan fungsi sebagai Bandara antar kota di Indonesia, Luwuk dapat dikatakan sebagai pintu gerbang Timur sulawesi karna menjadi tujuan utama sebagai kota transit, menuju daerah lainya di Timur Sulawesi karna harus melalui Bandara Syukuran Aminudin Amir Luwuk, telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas, berlokasi di Desa Bubung Kecamatan Luwuk Selatan. yang dilayani oleh Merpati Nusantara Airlines, Batavia Air, Express Air dan Wings Air.

Sekolah dan Perguruan Tinggi
Kota ini juga menjadi tempat melanjutkan pendidikan di SMA/SMK dan Bangku Kuliah dari seluruh masyarakat kabupaten Banggai dan dari berbagai daerah tetangga Kab Banggai seperti Banggai Kepulauan, Banggai Laut, Morowali Utara, Morowali, Tojo Una-una, dan Taliabo (Maluku Utara). Perguruan tinggi diluwuk antara lain :
•    Universitas Tompotika Luwuk
•    Universitas Muhamadiyah Luwuk
•    Akademi Perawatan Luwuk
•    Akademi Kebidanan Buton Raya Luwuk
•    Amik Nurmal Luwuk
SMA/SMK diluwuk antara lain :
•    SMA Negeri 1 Luwuk
•    SMA Negeri 2 Luwuk
•    SMA Negeri 3 Luwuk
•    SMA Muhamadiyah Luwuk
•    SMA GKLB Luwuk
•    SMA Katholik Santo Yoseph Luwuk
•    SMK Negeri 1 Luwuk – (Bertaraf Internasional)
•    SMK Negeri 2 Luwuk
•    SMK Negeri 3 Luwuk
•    SMK Negeri 4 Luwuk
•    SMK Daerah Luwuk
•    SMK Cokrominoto Luwuk
•    SMK SPP Kosgoro Luwuk
•    SMK Handayani Luwuk
•    SMK Kesehatan Luwuk
•    SMK Komputer Luwuk
•    MAN LUWUK

Pariwisata
Luwuk sebagian besar wilayahnya terdiri dari pegunungan, pesisir pantai, dan dialiri beberapa sungai. Karakteristik ini memberikan peluang adanya banyak potensi alam yang dapat dijadikan sebagai objek wisata. tempat wisata di luwuk antara lain Air terjun Pilaweanto Desa Salodik, Air terjun Laumarang, Air terjun Kalumpang, Air jatuh mini, Air jatuh Batu Tikar, Permandian Sandakan, Waterboom, Kilo lima, Kilo lapan, Teluk Lalong, Bukit Teletubis dan Wisata lainnya

SONY DSC

SONY DSC

Kuliner

Kota luwuk dikenal dengan kulinernya yang khas dari kota ini dan kuliner dari berbagai macam daerah tersedia di kota luwuk. kuliner khas kota luwuk antara lain
•    Onyop (terbuat dari sagu dan dicampur dengan macam-macam kuah),
•    Ikan Bakar dan dabu-dabu iris,
•    Kuah asam,
•    Pisang louwe (digoreng dan dipasangkan dengan dabu-dabu tarasi),
•    Milu siram,
•    Nasi jaha,
•    Saraba,
•    dan kuliner lainya

Featured post

Banggai Cardinal Fish

Cardinal-Fish-HD-Wallpaper

Ikan Banggai Cardinal atau juga dikenal dengan banggai cardinal fish yang memiliki nama ilmiah Pterapogan kauderni merupakan ikan laut endemik di kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah. Masyarakat setempat menyebutnya “capungan” atau “bibisan” namun dengan maraknya perdagangan ikan hias dengan harga yang menggiurkan, maka ikan tersebut juga dapat ditemukan di tempat lain terutama di pulau Bali (tepatnya disekitar perairan Gilimanuk). Menurut nelayan setempat awal mula keberadaan ikan ini adalah merupakan hasil sortiran yang tidak masuk ke dalam standar perdagangkan, kemudian dibung ke laut dan selanjutnya ikan tersebut dengan sendirinya hidup dan berkembang biak disekitar perairan Gilimanuk.

Banggai Cardinal Fish biasanya hidup secara berkoloni (bergerombol) di antara terumbu karang dan kumpulan Bulubabi, setiap gerombol terdiri dari 30 sampai 40 ekor. Selain itu, ikan ini sering terlihat berenang di padang lamun. Ukurannya kecil Panjang badannya sekitar 6 sampai 8 centimeter, bentuk badannya agak pipih dengan ekor terbelah dua, memiliki warna cokelat muda keperakan dengan variasi bintik putih pada badan dan sirip. Ada belang melintang berwarna hitam dibadannya mulai dari sirip punggung sampai sirip perut, juga dari jari-jari lemah sirip punggung sampai dengan sirip dubur. Dengan mata yang agak besar berwarna hitam dan bentuk mulut terminal dengan ukuran besar, rahang bawah cenderung menonjol.

Daerah penyebaran Banggai Cardinal Fish sangat terbatas diwilayah sulawesi tenggah bagian timur, tepatnya di kepulauan Banggai, karena itu spesies ini termasuk endemik. Habitat alami Banggai cardinal Fish dapat ditemukan di perairan laut dangkal dengan kedalaman 0 sampai 5 meter, dengan pH 8,1 sampai 8,4 dan suhu perairan 25 sampai 28 ͦC. Populasi ikan ini dapat ditemukan pada daerah lamun dan terumbu karang dimana terdapat banyak bulu babi dan anemon.

BCF2
Banggai Cardinal Fish hidup bersimbosis dengan Bulubabi yang umumnya terdapat di perairan pantai. Simbosis dilakukan dengan cara mengupayakan agar garis hitam pekat pada tubuh mereka membaur membentuk garis lurus dengan salah satu duri Bulubabi yang bertujuan untuk penyamaran dan perlindungan dari serangan predator. Selain Bulubabi, ikan ini juga memiliki tempat perlindungan lain yaitu Anemon laut dengan cara memanfaatkan tubuh mereka yang kecil agar dapat menyelinap diantara helaian Anemon laut.
Banggai Cardinal Fish memiliki prilaku menetap, dan cenderung berenang berdekatan dengan mikrohabitat pelindung, jika merasa terancam atau terganggu cenderung mencari perlindungan pada Bulubabi dan Anemon laut. Sepanjang hidupnya cenderung berkelompok dan tidak berpindah jauh dari tempat asalnya.

11 Kota terbesar Di Sulawesi

Sulawesi yang dikenal juga dengan nama Cellebes adalah salah satu pulau dari kelima pulau terbesar di Indonesia, terdiri dari 11 kota yang berstatus kodya (kota madya). Berikut adalah urutan kota madya terbesar di sulawesi berdasarkan jumlah penduduk dari tiap kota

1. Makassar (1.398.804)

Pantai-Losari-Sunset-00

Makassar adalah Ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar kota terbesar di Indonesia Timur dan kota terbesar kelima di Indonesia. Kota ini juga perna menjadi ibukota Negara Indonesia Timur dan Provinsi Sulawesi. Kota ini tergolong multi etnik dengan beragam suku bangsa yang menetap, suku Makassar dan Bugis merupakan suku yang paling dominan di Makassar sekaligus penduduk asli kota ini. Tujuan wisata di kota ini paling populer adalah Pantai Losari dan Trans Studio Makassar. Kota Makassar mempunyai Bandara Internasional Sultan Hasanudin merupakan salah satu Bandara termegah di Indonesia diresmikan tanggal 26 september 2008 oleh Presiden SBY. dilengkapi jalan tol dari bandara Hasanudin ke Kota Makassar.

2. Manado (410.481)

MANADO

Manado adalah Ibukota Provinsi Sulawesi Utara, Wilayah daratan kota Manado 15.726 hektare garis pantai sepanjang 18,7 km, wilayah perairan kota Manado meliputi pulau Bunaken, siladen, dan manado tua. penduduk asli kota Manado adalah suku Minahasa. Agama Kristen Protestan dikenal sebagai agama terbesar di Manado, namun masyarakat Manado sangat menghargai toleransi beragama. bahasa Manado mempunyai logat yang khas disebut sebagai bahasa melayu Menado. Taman Nasional Bunaken merupakan taman laut terindah di Dunia letaknya hanya 8 km dari daratan kota Manado. Monumen Yesus memberkati terletak di perumahan Citraland Manado memiliki ketinggian 50 meter diatas permukaan tanah merupakan tertinggi di Asia dan kedua di dunia setelah christ the Redeemer di Rio de Jeneiro Brasil.

3. Palu (342.754)

palu

Palu adalah ibukota Provinsi Sulawesi Tengah, berada tepat di bawah garis khatulistiwa. berawal dari kota kecil pusat Kerajaan Palu hingga menjadi kota administrasi pada tahun 1978.terdapat pula Jembatan Kuning yang melengkung pertama di Indonesia dan salah satu dari ketiga jembatan lengkung di Dunia yakni di Jepang, Perancis, dan Kota palu. Suku kaili merupakan suku asli kota Palu, masyarakat palu sangat heterogen penduduk lainnya yang menetap di kota ini berasal dari berbagai macam suku bangsa. Dataran kota palu dikelilingi oleh pegunungan dan pantai. Pantai talise merupakan wisata populer di kota Palu, wisata lainnya salah satunya adalah Gong perdamaian tepat berada di bukit Jabal Nur Palu.

4. Kendari (289.966)

kendari

Kendari adalah ibukota provinsi Sulawesi Tenggara, berawal dari ibukota Kerajaan Laiwoi Kendari dibuka sebagai pelabuhan perdagangan di teluk Kendari oleh pemerintah Belanda kemudian menjadikan kota Kendari menjadi kota perdagangan dan kota pelabuhan. Seiring perkembangan Nusantara, kota Kendari berkembang menjadi ibukota Provinsi. Mayoritas penduduk Kota Kendari beragama Islam dan dihuni oleh masyarakat suku Tolaki, Muna, Buton, dan Bugis. Suku Tolaki sebagai penduduk asli Kota Kendari. Kebudayaan kendari juga berasal dari kebudayaan suku Tolaki, masyarakat Kendari juga terkenal sebagai pengrajin perak yang handal dan kerajinan kayu yang dikenal dengan nama kerajianan gembol. Wisata kota Kendari berada di pantai teluk Kendari dan pantai Nambo sekitar 15 KM dari pusat kota

5. Gorontalo (180.127)

gorontalo

Gorontalo dalah ibukota provinsi Gorontalo yang sebelumnya merupakan bagian dari Provinsi Sulawesi Utara. Berawal dari kerajaan Gorontalo Merupakan salah satu kota tua di Sulawesi, dan pada saat itu gorontalo menjadi pusat penyebaran agama islam di Indonesia Timur. Kota ini memiliki motto “Adat Bersendikan Syara, Syara Bersendikan Kitabullah” sebagai pandangan hidup masyarakat yang memadukan adat dan agama. mayoritas penduduk gorontalo beragama islam dan penduduk aslinya suku gorontalo. objek wisata terkenal di Gorontalo adalah pantai Bolihutuo atau pantai Boalemo berada 100 km sebelah barat kota gorontalo dan benteng danau limboto Otahana merupak objek sejarah peninggalan kolonial Belanda, gedung tua dengan ciri khas arsitektur Eropa tepat berada di barat kota daerah Dembe I yang berjarak 8 km dari pusat kota gorontalo

6. Bitung (175.137)

bitung

Bitung adalah salah satu kota di Sulawesi Utara, kota ini memiliki perkembangan yang cepat karena terdapat pelabuhan laut yang mendorong percepatan pembangunan. Tepat berada di kaki gunung Duasudara dan pulau lembeh.merupakan kota industri khususnya industri perikanan. Kota Bitung terletak di timur laut tanah Minahasa namun banyak penduduk kota Bitung berasal dari suku Sangir dan sebagian besar penduduknya beragama Kristen Protestan. Pemeluk agama islam kota Bitung sebagian besar berasal dari suku Gorontalo dan jawa. Wisata kota ini adalah Penyelaman di selat lembeh yang tak kalah indah dengan taman nasional laut Bunaken dan Monumen Trikora merupakan sejarah perang Dunia II terletak di batu kubang tepian pulau lembeh.

7. Palopo (152.703)

palopo

Palopo adalah sebuah kota di Provinsi Sulawesi Selatan sebelumnya merupakan ibukota kabupaten Luwu. Kota Palopo ini dulunya bernama Ware yang dikenal dalam Epik La Galigo. Nama Palopo ini diperkirakan mulai digunakan sejak tahun 1604. Sebagian besar suku yang mendiami daerah ini meliputi suku Bugis, Jawa, dan Konjo pesisir sebagian kecil meliputi suku Toraja, Minangkabau, Batak dan Melayu. Islam agama mayoritas kota Palopo sedangkan Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu di anut oleh sebagian kecil. Wisata kota ini adalah Air terjun Latuppa memiliki air terjun hingga tiga tingkat dengan nuansa pegunungan yang sejuk. Wisata lainnya adalah Bukit Sampoddo merupakan lokasi wisata di mana anda dapat menikmati eksotis kota Palopo yang terbingkai dalam 3 Dimensi yakni nuansa pegunungan, daratan, dan daerah pesisir dengan sekali pandang.

8. Baubau (136.991)

DIGITAL CAMERA

Baubau adalah sebuah pemerintahan kota di pulau Buton Sulawesi Tenggara. Pada awalnya Baubau merupakan pusat kerajaan Buton (Wolio) yang berdiri pada awal abad ke-15, dikenal dengan nama bumi seribu benteng. mayoritas Penduduk kota baubau berasal suku buton sekaligus penduduk asli kota Baubau dan dimasa sekarang kota baubau sudah dihuni hampir semua suku¬-suku di Indonesia. Wisata utama kota Baubau adalah wisata sejarah dari kesultanan Buton salah satunya Benteng Keraton Buton dan wisata lainnya wisata alam berupa pantai, air terjun, gua, dan permandian alam Bungi.

9. Parepare (132.048)

Parepare

Parepare adalah sebuah kota di provinsi sulawesi selatan. Terletak sebelah utara kota Makassar dan teluk yang menghadap ke selat Makassar, kota yang pernah melahirkan Salah satu putra terbaik Indonesia yang lahir di kota ini adalah B.J. Habibie, Presiden ke-3 Indonesia. Sebagian besar Penduduk Kota Parepare terdiri dari etnis Bugis, Makassar, Mandar, dan Tionghoa. Wisata pantai yang sering dijadikan pusat rekreasi oleh masyarakat Parepare adalah pantai Lumpue wisata lainnya adalah kebun raya jompie tahun 2010 lalu kebun jompie mendapat penghargaan sebagai hutan kota terbaik keenam di Indonesia.

10. Kotamobagu (108.794)

kotamobagu

Kotamobagu adalah salah satu kota di Sulawesi Utara yang sebelumnya merupakan ibukota kabupaten Bolang Mongondow. Kotamobagu terbentuk saat pindahnya ibukota kabupaten bolang mongondow dari salah satu tempat di bawah kaki Gunung sia dengan nama kotabaru yang kurang strategis sebagai tempat kedudukan Controleur, maka diusahakan pemindahan ke Kotamobagu dan pada saat itu juga didirikannya rumah sakit di Kotamobagu. suku Mongondow merupakan Penduduk asli Kotamobagu . wisata alam Kotamobagu berada di desa kobo kecil terdapat 4 air terjun dan 2 goa alam letaknya sekitar 7 Km dari pusat kota Kotamobagu.

11. Tomohon (91.553)

Kota-Tomohon

Tomohon adalah salah satu kota di Sulawesi Utara sebelumnya merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Minahasa. Tomohon terletak di ketinggian kira-kira 700-800 meter dari permukaan laut (dpl), diapit oleh 2 gunung berapi aktif yaitu gunung lokon dan gunung mahawu. Mayoritas masyarakat tomohon adalah suku Minahasa sebagai suku asli kota Tomohon dihuni juga suku-suku lainnya di Indonesia. Kedua gunung yang mengapit Tomohon ini menjadikan icon wisata kota ini. Tomohon mempunyai pasar ter ekstrim di Dunia meskipun begitu sebagian turis lokal dan mancanegara menjadikan sebagai wisata untuk berkunjung ke kota ini, tidak hanya daging sapi, kambing, babi, dan anjing. beberapa hewan yang tak lazim dikozumsi oleh sebagian warga Indonesia namun dijual bebas di pasar tomohon diantaranya daging ular, kelelawar, tikus hutan berekor putih, kucing, hingga monyet yang sudah tergolong langkah.

Demikian kota kota di sulawesi yang sudah berstatus kota madya, sebenarnya di sulawesi masih banyak kota yang sudah semakin maju hanya saja kota kota tersebut belum menyandang status sebagai kotamadya, seperti kota Luwuk di Sulawesi Tengah dimana tempat saya tinggal yang sudah mengalami kemajuan pesat.

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Atas ↑